Dua orang sahabat sedang berbincang-bincang dengan serunya, mulai dari seputar kegiatan sehari-hari mereka sampai masalah seputar wanita. Hingga sampailah pada topik pertanyaan mengenai ‘jika ia menjadi jari’.
Pemuda pertama memulainya pertama kali. Pemuda pertama ini mengatakan jika ia menjadi jari, maka ia ingin memilih untuk menjadi jari telunjuk. Menurut pemuda pertama, jari telunjuk adalah jari yang sering digunakan para boss atau manajer ketika memberikan perintah kepada anak buahnya atau seorang ayah ketika mengajar seorang anak yang melakukan kesalahan. Lalu tibalah giliran pemuda kedua mengutarakan pendapatnya.
Pemuda kedua berkata jika ia harus memilih menjadi jari, maka ia akan memilih menjadi jari kelingking.
“Jari kelingking memang dianggap sebagai jari terkecil dan terlemah, tetapi jari inilah yang dipakai dua orang sahabat ketika hendak berdamai atau dua anak kecil ketika mengikrarkan sebuah janji,” kata pemuda kedua kepada pemuda pertama.
Mendengar hal tersebut, Pemuda pertama ini pun langsung tertawa. Ia tertawa karena setuju dengan apa yang diucapkan pemuda kedua tersebut.
Menjadi terkecil bukanlah berarti melakukan pekerjaan yang tidak dianggap, malah justru yang terlihat kecil dan lemah itulah yang seringkali melakukan pekerjaan luar biasa bagi kehidupan orang banyak.
Jangan pernah mengabaikan hal yang kecil karena dari yang kecilah adanya sesuatu yang besar