Jangan takut memilih, karena hidup ini memang penuh pilihan… kau tidak bisa memiliki semua yang kau inginkan, harus ada yang kau korbankan untuk memiliki sesuatu sepenuhnya… semakin kau menggenggam keduanya erat-erat dan tak mau melepas salah satunya, kau mungkin akan kehilangan keduanya… lebih buruk lagi kau akan kehilangan dirimu dan kebijaksanaanmu… dalam ketamakan. Jangan lakukan itu, sahabat… karena aku akan sangat merindukan dirimu yang tulus…
Sayangilah orang-orang yang ada di sekitarmu… meskipun mereka hanya pernah tersenyum sekali padamu… atau bahkan pernah menyakiti hatimu… andaikanlah mereka seperti orang yang sedang luka kakinya… dia takkan bisa berlari sepertimu… maka topanglah dia agar bisa berlari bersamamu… orang yang sering melukai orang lain kemungkinan juga sedang terluka hatinya, dan tidak mengerti bagaimana seharusnya menyayangi orang lain… jadilah orang yang mulia dan berikanlah kesempatan bagi orang tersebut untuk mengenal arti dari rasa sayang dengan hadir baginya sebagai seorang sahabat… seperti yang selalu kau lakukan padaku…
Bebaskanlah hatimu… jangan menekannya… jangan mengurung segala rasa yang bercampur di dalamnya… temukanlah cara yang konstruktif untuk melampiaskan kemarahanmu… berceritalah kepadaku… atau kepada angin, rumput atau es krim bila kau lebih percaya mereka… tapi jangan melukai hatimu dengan menanggung semua kesusahanmu seorang diri… kau tetap seorang yang hebat, tapi kau tak perlu menghadapi semuanya sendirian… dan bila kau merasakan cinta di hatimu, ungkapkanlah kepadanya yang kau ingini hatinya… jangan takut pada kemungkinan dan resiko… kau adalah pemberani, sahabatku… dan cinta yang indah pada akhirnya adalah milik para pemberani… karena cinta yang terpendam adalah racun yang sama jahatnya dengan kemarahan yang tak terlampiaskan… perlahan, keduanya sama dapat mengubahmu menjadi seseorang yang menyedihkan… aku tak ingin semua itu menimpamu…
Kuncilah mulutmu atas semua kisah yang dipercayakan orang lain kepadamu… sekalipun kisahnya terdengar seperti lelucon buatmu, namun tetap kisah tersebut merupakan sesuatu yang kelam, dalam, dan terpendam bagi seseorang… yang hanya dipercayakannya kepadamu… cuma kau yang memegang kunci peti hartanya… jadi janganlah menjadi perompak dengan membuka kuncinya dan membuang-buang harta yang dititipkannya padamu… jagalah mulutmu dan jadilah pendengar yang handal dan terpercaya… niscaya bukan hal kecil saja yang akan dipercayakan kepadamu, namun kelak Tuhan yang akan membalasnya dengan menitipkan padamu hal-hal luar biasa untuk kau miliki… namun, mulailah untuk setia pada hal yang kecil terlebih dahulu, sahabatku…
Tak perlu menyesali apa yang telah terjadi… buruk… terlalu buruk bila kau mengingat semua kegagalan yang kau lalui… namun sadarkah dirimu? Kau hanya berkutat di tempat yang sama? Hanya pada kegagalan masa lalu saja? Berhentilah. Tuhan mengkaruniakan mata padamu di bagian depan wajahmu agar kau selalu bisa menatap masa depan… Kenanglah hari kemarin sebagai pembelajaran…. Lakukan yang bisa kau lakukan untuk memulai hal yang baru dan memperbaikinya mulai saat ini… Belajarlah berharap dan percaya pada masa depan…. karena kau tidak hidup di hari kemarin, tapi di hari ini… sayangilah apa yang kau miliki hari ini… ucapkan terima kasih pada mereka yang ada di sisimu selama ini… lakukan yang terbaik untuk mereka selagi mereka ada di sisimu… selagi kau masih sempat… selagi kau masih hidup di hari ini…
Kau tak akan sendirian… siapa yang kau ingini untuk menemani hari-harimu? Apakah dia belum hadir untukmu? Ataukah mereka yang datang dan pergi di hatimu, tak satupun yang mampu menetap? Janganlah kesal pada Tuhan karena belum mempertemukanmu dengannya… ada masa dimana manusia diajarkan untuk menunggu dan mencari… sampai kadang kau merasa seolah cintamu tak akan pernah datang… namun, percayalah, sahabatku… kau tak akan selamanya sendirian… di hari kau menjadi pribadi yang sejati dan mampu mengerti arti penantian dan pencarian, Tuhan akan menurunkan separuh sayapmu yang hilang dari surga… penolongmu yang sepadan dan sejiwa denganmu, yang tak pernah kau duga… mari menanti hari itu… dan jangan menyerah menjadi pribadi yang lebih baik… karena seorang yang baik hanya akan diberikan pada seorang yang juga baik… seperti telapak tanganmu yang diciptakan-Nya bercelah-celah… itu adalah janji Tuhan untukmu, dimana nanti akan dikirim-Nya seseorang untuk menggenggam tanganmu itu selamanya…
Terima kasih telah menjadi sahabatku… dan mengajarku tentang hidup ini… hanya ini yang bisa ku titipkan… rasa terima kasihku seutuhnya…
Sahabatmu ^^,